Penguping Ulung



Tragedi Sebuah Buku Harian Seorang Anak

Buku Catatan Josephine
Agatha Christie

SPOILER :
Jum'at, 9 Maret 2018. Penguping kecil dan gemar menulis di buku harian berwarna hitam  yang di ceritakan dalam novel "Buku Catatan Josephine" akan coba saya bedah. Membedah peran Josephine dari yang saya bisa yah walaupun nantinya tidak setajam silet membedahnya.

Tak ada yang menyangka anak perempuan kecil berusia kira - kira 12 tahun dari pasangan Philip dan Magda, Philip merupakan anak dari Aristide Leonidas yang gemar dengan buku - buku sejarah dan Magda merupakan artis yang agak sedikit gila dengan drama. Josephine juga adik dari Sophia, merupakan dalang di balik peristiwa  kematian sang kakek Aristide Leonidas jutawan kaya raya Yunani dari Smyrna. Melihat dari latar belakang keluarga Josephine sangat lengkap dan terpandang. Josephine mempunyai sifat yang cerdas seperti ayahnya yang suka membaca buku buku sejarah, pastinya Josephine menerima sifat - sifat ayahnya yang suka membaca dan menulis sejarah, dari sang ibu Magda dengan keahlian bermain drama, apalagi berakting memainkan drama drama kolosal dari tanah London - Inggris yang memainkan drama "Jazabelle".

Misteri berawal dari kematian sang kakek dari Sophia, kematian yang secara tiba - tiba. Yang membuat kehebohan dalam satu keluarga besar yang terdiri dari istri muda, anak - anak dari sang kakek, para istri dari anak sang kakek, cucu - cucunya, adik dari istri pertama sang kakek bahkan guru privat para cucunya. Siapa yang tidak heboh ada jutawam kaya raya meninggal padahal dalam satu rumah besar yang semua isi rumahnya adalah keluarga, siapa yang tega membunuh keluarga sendiri dengan motif sepele bisa membuat orang - orang di luar keluarga menjadi penasaran akan misteri kematian sang jutawan. Ini juga mengundang Charles Hayward bujangan inggris yang jatuh cinta pada Sophia Leonidas, cucu Aristide. Untuk membantu mengungkap siapa pembunuh sesungguhnya.

Tak di sangka novel ini juga sudah membuat banyak pembaca menilai buku ini sangat unik, seru dan menjebak. Lalu sang penulis buku ini mau memberitahukan bahwa kejahatan atau pembunuhan bisa di lakukan siapa saja, termasuk anak perempuan usia yang masih belia.  Bagaimana tidak menjebak semua dalam keluarga ini memiliki motif, apalagi motif terbesar jatuh pada istri muda nya Aristide. Siapa yang tidak berpikiran bahwa istri mudalah yang ingin kematian Aristide untuk menguras harta kekayaannya, apalagi di ceritakan istri muda bernama Brenda sangat di sisihkan dan kucilkan oleh istri - istri dari anak - anak Aristide yaitu Magda dan Clemency. Tapi Sophia tidak sama sekali membenci Brenda. Philip dan Roger tidak luput dari motif pembunuhan beserta bibi Edith atau sang guru privat Laurence Brown yang ternyata diam - diam menjalin hubungan dengan Brenda.

Memang sangat di buat rumit skenario didalam cerita ini, saya juga di buat pusing untuk memahami karekter dari setiap personal yang ada di dalam cerita ini. Sungguh kompleks masalah - masalah yang terjadi di dalam rumah bengkok yang besar dan juga tua tersebut. Dibalik kehebohan kematian Aristide, ada sosok yang terlupakan ia adalah Josephine adik dari Sophia Leonidas dan juga anak dari Magda - Roger.

Dimana saya ulangi lagi anak ini sangat gemar sekali membaca buku tentang detektif, menguping serta mencatat hasil mengupingnya di dalam buku catatan berwarna hitam yang dia bawa setiap saat, dia tahu apa - apa saja masalah yang terjadi di dalam keluarga besar ini, sebagai contoh : Brenda lah yang setiap kali menyuntikan sang kakek cairan Insulin, dan Brenda menjalin hubungan gelap dengan Laurence Brown. Dia juga tahu Sang mama josephine yaitu Magda juga sering sekali mebicarakan Brenda dengan Clemency, Dia juga tahu bahwa bisnis yang di jalan kan oleh ayah nya Roger juga sedang tidak beres, dia juga tahu sang kakek menulis kan warisan nya akan di wariskan ke kakanya yaitu Sophia, dia juga tahu surat - surat cinta yang menjijikan antara Brenda dan Laurence mereka taru dan di sembunyikan, intinya dia menguasai letak dan permasalahan se isi rumah bengkok tersebut. Sungguh luar biasa si penguping ulung ini di dalam novel, bak penjahat yang lihai dan licin bisa memperdayai Charles, ayah Charles yang bekerja sebagai polisi sekaligus menangani kasus kematian Aristide, sampai - sampai para pembaca juga di perdayai.

Dengan berbagai sedikit pengetahuan dari buku - buku sejarah milik ayahnya, dan juga ilmu drama yang sering di pertontonkan ibunya, lakon yang dimainkan oleh ibu juga menjadi inspirasi semua ini. yang saya ingat di novel adalah lakon "Jezebel" atau "izebel" yaitu wanita yang sangat cantik tapi kejam ia berwatak keras, bersifat menguasai dia fanatik menyembah dewa melkart. Yang secara tidak langsung mempengaruhi sifat dari Josephine. Memang di novel ini Josephine hanya gadis kecil yang lugu akibat larangan dari sang Kakek yang melarangnya untuk tidak menari balet dan jangan jauh dari sang kakek terbesitlah pikiran untuk menghilangkan sang kakek. Lihatlah cara sang kakek yang mencintai Josephine di salah artikan oleh Josephine, tapi terkadang sang kakek jugalah yang terlalu egois, apa yang di katakan Aristide harus di patuhi di tambah Aristide tidak segan untuk bertingkah kasar terhadap Josephine apabila tidak mendengarkan kata katanya, mungkin inilah cikal bakalnya terjadi kematian Aristide.

Bisa gila saya berbicara tentang Josephine, satu sisi dia hanya gadis pintar yang ingin sekali belajar menari balet yang ia sukainya dari hasil menonton drama dengan sang mama. Di satu sisi lagi ialah pembunuh berdarah dingin yang tidak segan untuk membunuh dan tidak merasa dosa dengan apa yang telah ia perbuat.

Oh Josephine, Josephine. Bukan Josephine tapi Agatha Christie lah yang sangat kejam dan lihai membuat karakter Josephine dan juga cerita didalam novel "Buku Catatan Josephine".

Muak harus menerima bacaan seperti ini, bertolak belakang dengan budaya - budaya yang ada di Indonesia. Lihatlah seorang anak perempuan bisa jadi dalang pembunuhan di Inggris sana, apalagi kalau ada karakter yang seperti Josephine di Indonesia.

Hanya sampai disini kemampuan saya untuk membedah Karakter Josephine di dalam "Buku Catatan Josephine". Kalau memang tidak sependapat gak apa apa lah, kembali lagi saya sedang meracau.

@odyady_
Buku Catatan Josephine
Agatha Christie
10 Maret 2018
Bogor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warna sendu

"LINIMASA"

5 pertanyaan yang harus kamu ajukan ke calon gebetan kamu, agar aman dari masa lalunya