Mengejar atau Melepas

Merayakan Kehilangan

Diluar dugaan adanya kalimat "Merayakan Kehilangan", apasih maksud merayakan kehilangan? bagaimana cara melakukan merayakan kehilangan ?. Untuk sebagian orang merayakan kehilangan sesuatu yang tidak mungkin, tapi ini mungkin bagi Brian Khrisna penulis buku "Merayakan Kehilangan".

Dengan kalimat yang bagi saya sangat mudah untuk di pahami serta enak untuk di baca, palagi isi nya terkadang menyudutkan si pembaca, maksudnya mungkin saja sajak - sajak yang ada di dalam buku merayakan kehilangan ini membuat pembaca kembali ke masa - masa lalu nya, yah semisal mengagumi lawan jenis tap bertepuk sebelah tangan atau mencintai sahabat sendiri dan sudah terlanjur dalam zona teman. Kadang saya membaca buku ini senyum - senyum sendiri bukan karena kebanyakkan minum soda gembira tapi memang isi dalam buku ini sangat nyata di kehidupan saya, mungkin kalian juga akan terbawa suasan oleh sajak - sajak di dalamnya.

Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa membaca buku merayakan kehilangan, mungkin saja saya juga sedang merayakan kehilangan maka nya saya tulis pengalaman yang luar biasa. Sebagai contoh, hhm maaf yah buat sedikit agak spoiler...

"Setia adalah bentuk lain dari terima kasih"
Dibalik kalimat tersebut ada sepenggal penglaman hidup dari si penulis buku ini "mungkin". Pengalaman seputar menerima R.S.V.P dari teman baik perempuannya. Repondez S'il Vous Plait (R.S.V.P) dari bahasa Perancis yang artinya mohon balas atau mohon respon. Semacam undangan resmi untuk acara ulang tahun, pesta pernikahan, biasanya sih undangan pernikahan. Saya membaca dengan sangat perlahan di sajak ini agar bisa berimajinasikannya.

Ketika si "aku" (mungkin si penulis buku M.K) menerima R.S.V.P dari teman baiknya sebut saja si "dia". Karena si "dia" adalah alasan si "aku", mengapa aku berani berdiri lagi setelah terjatuh berkali - kali, si "dia" adalah satu - satunya mulut wanita yang mampu membungkam segala ego yang ada dalam dada si"aku". Semasa kuliah aku dan dia mengaku bahwa si dia selalu ada untuk si aku. Menjadi wanita yang menilai setiap wanita yang kuperkenalkan sebagai pacar, menjadi wanita yang menasehatiku untuk setia pada satu wanita, singkat cerita si dia itu sudah jadi tempat yang nyaman bagi si aku. Lihat saja hanya si dia yang mampu membungkam segala ego si aku, sampai - sampai sudah sangat dekat antara si aku dan si dia. Yah mereka hanya sekedar teman baik cenderung dekat karena si dia sudah menemukan teman hidupnya selain si aku. Di sinilah kegalauan si aku ketika si dia meminta pendapat tentang pernikahan terhadap si aku secara si aku ini adalah teman baik dari si dia maka si aku memberi pendapat yang terbaik dari yang baik untuk tentang perihal pernikahan si dia dengan teman hidupnya nanti tapi takkan menjadi satu antara si aku dan si dia. 

Tiba saatnya si dia berucap;

 "Nanti di Pernikahanku, kamu harus bawa seseorang pendamping ya, dan kamu harus janji sama aku wanita itu adalah wanita terakhir yang menjadi tempat berlabuhmu. Ingat setia adalah bentuk lain dari terima kasih".

Lalu si aku hanya bisa tersenyum, si dia mengira kalau tersenyum itu tanda mengiyakan.
(boleh saya selak sedikit di sini, iya dimana wanita membuat perjanjian dengan se-enaknya belum tentu diam itu mengiyakan)

Si aku tersenyum kembali ketika mengingat kembali kalimat itu yang mengharuskan membawa seseorang wanita ketika di hari pernikahan si dia, lalu si aku menghisap dalam - dalam rokoknya dan bertekad untuk mengambil sebuah keputusandi kartu R.S.V.P "aku akan datang bersama seseorang" tak lama si aku mengisi namanya beserta nama pesangannya nanti yang akan di ajak di pernikahan si dia. Selang satu bulan sebelum pernikahan si dia ada sms masuk dari si dia teman baik si aku.

isi sms 

"Akhirnya, kamu bisa serius juga sama satu wanita. Aku kira kamu bakal datang sendirian ke pernikahanku tapi ternyata tidak. Jaga dia baik - baik ya. Ingat gak sama kata - kata aku dulu ?"

balas si aku 

"Setia adalah bentuk lain dari terima kasih"

balas si dia

"Akh, aku senang sekali kamu masih ingat kalimat itu, sampai jumpa lagi di pernikahanku nanti".

Singkat cerita, datanglah si aku kepernikahan si dia. Si aku berjalan menuju arah si dia dan si dia begitu gembira melihat kehadiran si aku sama seperti gembiranya aku melihat dia kini bisa tersenyum, karena tidak harus melewati beberapa malam sendirian di kamar bersama dengan benda - benda tajam.

Tiba - tiba si dia

"loh, mana pendamping kamu?"

si aku yang tak merespon pertanyaan dari si dia yang secara tiba - tiba, lalu si aku hanya tersenyum sambil menyerahkan kartu R.S.V.P nya pada si dia. Tau tidak isi R.S.V.P si aku menuliskan nama pendampingnya dengan nama si dia. Setelah si akui memberikan R.S.V.P nya kepada si dia, dengan cepat si aku pergi dari tempat itu.

Si dia terkejut dengan nama yang si aku tulis ternyata nama si dia, air matanya menetes di atas nama si aku dan perlahan melunturkan tintanya. Ternyata memang si aku jatuh cinta pada si dia, mereka bertemu pada keadaan yang tidak terlalu sempurna. Si aku yang tengah terlunta - lunta dan si dia yang tengah jatuh sambil menagis karena hatinya terluka. Dulu si dia tidak pernah menangis untuk si aku. Namun, ketika suatu saat dimana airmatanya menghapus nama si aku yang bersanding di sebelah nama si dia. 

Bertuliskan 
"Aku Akan Datang Bersama Seseorang" si aku menyelipkan sebuah kalimat yang slalu si dia ucapkan kepada si aku,

"Setia adalah Bentuk Lain Terima Kasih". Yang tak lain penggambaran untuk si dia.

Bagaimana apa sudah bisa Merayakan Kehilangan? atau masih belum bisa Merayakan Kehilangan? Saya rasa, Saya dan juga kalian belum bisa Merayakan Kehilangan. Berat rasanya merayakan kehilangan, merayakannya dengan hati yang tulus dan ikhlas memang butuh waktu yang cukup lama atau mungkin dengan datangnya cinta di saat yang tepatakan bisa melakukan merayakan kehilangan, ibarat pepatah mati satu tumbuh seribu dimana satu kehilangan akan tumbuh seribu yang datang, namanya pepatah pasti mengadung kisah dibalik kalimatnya sama halnya dengan "Setia adalah Bentuk Lain Terima Kasih".

Buku merayakan kehilangan ini, menurut saya sangat tepat di baca dimana kalian yang sedang merasa di tinggalkan dan merasa belum mampu untuk kehilangan bahasa gaulnya sekarang belum bisa move on sangat cocok dibaca. Bisa jadi buku ini akan memberikan kalian suatu kekuatan untuk mengejar yang menghilang itu atau akan memberikan energi yang murni untuk melepas apa yang memang bukan milik/jodoh kalian. Mungkin Tergantung juga kalian sendiri melihatnya dari sisi persepektif yang mana "Mengejar atau Melepas".

Sebagai bonus, ada kalimat di buku ini yang sangat terekam jelas oleh saya. Yaitu ;

"Ada yang bilang bahwa bahagia itu sederhana. Awalnya aku tak percaya, hingga pada akirnya kau menyapa".

Gimana, manis - manis buah manggis gimana gitu kalimatnya atau biasa aja ? :p


mereview "Merayakan Kehilangan" ~ Brian Khrisna

Ady Maulana Rachman
19/03/2018

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warna sendu

"LINIMASA"

5 pertanyaan yang harus kamu ajukan ke calon gebetan kamu, agar aman dari masa lalunya