Puisi antara Politik dan media
Media kini tidak lagi bersifat "Netral" , karena media akhir - akhir ini di jadikan belati dan untuk mempertahankan diri, mencaci, memaki. Di sajikannya berita - berita mempertahankan diri bagi perorangan dan kelompok - kelompok politik. Dari pagi hingga menjelang pagi, susah memang kalau sudah begini. Kuli - kuli pencari fakta kini tak lagi berani mengungkapkan hati nurani karena takut takkan bisa melihat pagi. Apalagi yang harus di cari ? semua sudah tersetting oleh pemilik kuli - kuli pencari fakta. Kini media berani saling memaki terlihat jelas di televisi, kami hanya menonton, iya kami hanya penonton yang gampang terbawa emosi. Apalagi ibu - ibu kami melihat aksi para pemain sinetron. Kembali pada media, media dan politik saat ini bersahabat sekali . Karena sudah menjadi sahabat lama , mereka saling membuat cerita untuk diperlihatkan kepada kami "masyarakat awam". Cerita yang indah untuk menggapai kekuasaan sampai akhirnya mereka b