KAMU PENUMPANG PERTAMAKU YANG KUBAWA KEPUNCAK.

Jika kamu baca ...

Kamu adalah orang yang pertama, orang yang pertama kali duduk di belakang kursi sepeda motorku. Awalnya kaget ketika kamu mengajak secara dadakan untuk menyantap sate maranggi cipanas puncak. Dalam hati mau tidak mau untuk pergi kesana, aku kira ini hanyalah becandaan kamu, oia saya biasa memanggil kamu dengan sebutan kata "bre". 

Entah perasaan itu timbul sejak kapan, tapi saya malu untuk mengakuinya dan berkata langsung kepadanya. Lebih baik seperti ini saja, iya seperti ini ketika kamu sedang bosan atau mungkin sedih datanglah pada saya, ajaklah saya saja untuk menemani kamu jalan ketika kamu sedang bosan dengan kehidupan sehari - harimu semoga sedih dan bosanmu hilang. 

Berceritalah semua kegaduhan hatimu, nyanyikanlah lagu sendu walaupun suaramu tak enak di dengar di telinga tapi saya suka, bertingkahlah seperti anak kecil yang aktif bermain dengan diri sendiri.

Darimana mana kekuatan untuk membocengimu ? padahal saya lelah sekali ketika itu, rasa kantuk yang berlebih akibat menonton acara sepakbola. Entah kenapa rasa kantuk itu hilang seketika ketika, apakah ada kamu "bre" ?

Jangan salah paham ketika kamu membacanya, saya cuma masih teringat saja ketika kamu dekat, dan semakin dekat. Bingung karena saya masih memperjuangkan wanita lain akh bukan saya bukan memperjuangkannya tapi terlebih saya masih tidak terima saja, Ada suatu peristiwa yang tidak bisa saya lupakan, peristiwa yang saya sebut dengan "Ngengat Berdengung (Laba - laba yang bersarang di pos polisi lalu lintas)". Ketika kembali teringat peristiwa itu, semua pikiran negatif saya bahkan yang paling negatif keluar dan ingin menguasai saya. Sedikit ada rasa dendam dan ingin membalas yang lebih dari peristiwa itu.

Sudahlah saya semakin bingung saja, untuk saat ini saya masih memimpikan "dia" dan bukan kamu "bre", tapi yang membuat saya nyaman itu kamu "bre", KAMU PENUMPANG PERTAMAKU YANG KUBAWA KEPUNCAK.

@odyady_

Mei 2015