Antara Sekarangku dan Melihat Api Bekerja



Sekarangku dan Melihat Api Bekerja


Saya lebih tertarik pada buku “Melihat Api Bekerja – M Aan Mansyur” bukan berarti tulisan mematikan bagi sebagian wanita yang di tulis zarry tidak menarik.
Melihat Api Bekerja – Kumpulan Puisi M AAN MANSYUR


“Aku benci berada di antara orang – orang yang bahagia. Mereka bicara tentang segala sesuatu tapi kata – kata mereka tidak mengatakan apa – apa. Mereka tertawa dan menipu diri sendiri menganggap hidup mereka baik – baik saja. Mereka berpesta dan membunuh anak kecildalam diri mereka.
Aku senang berada di antara orang – orang yang patah hati. Mereka tidak banyak bicara, jujur dan berbahaya. Mereka tahu apa yang mereka cari. Mereka tahu dari diri mereka ada yang telah dicuri.”

MENIKMATI AKHIR PEKAN

“Dan katanya membaca puisi itu menenangkan hati dan jiwa, nyatanya mereka hanya pecundang sekaligus berperan sebagai pahlawan yang menyembunyikan  kesedihan dan pujian di dalam aksara. Mungkin sekarang bukan pena senjata mereka lagi tapi sebuah keyboard laptop”

PECUNDANG BERTOPENG

Saya sempat berfikir bahwa mereka sang penulis dan penyair adalah seorang yang pecundang, bagaimana tidak mereka menyembunyikan rasa sedih dan pujian di dalam sebuah kalimat. Cuma mereka yang tahu makna sebenarnya dan saya yang membacanya di paksa untuk menerka nerka apa makna di balik kalimat tersebut. 

Sebagai contoh saya membaca : 



MENENANGKAN RINDU

Bumi tidak butuh banyak bulan,
Bulan sendiri, pandai dan kekanak kanakan. Dia bisa jadi pisang ambon,
Mangkuk pecah ibumu atau martabak utuh jika kau lapar.
Dia akan menertawai kerakusanmu atau menjadi penuh ketika kau kosong.
Biarkan bintang padam sebagian dan langit tetaplah satu – satunya yang tidak mudah kau tebak.
Langit yang lapang dan dalam akan berterima kasih kepada tubuhnya karena kau punya mata dan benak.
Juga ungu tato yang kau sembunyikan di balik malumu yang pura – pura.

*

Langit tampak cantik karena mobil yang kau tumpangi bergerak cepat.
Jendela mobil mogok bukan pasangan yang cocok buat kaki langit.
Langit pekerja keras. Dia membutuhkan satu hari yang cerah dan kekosonganmu yang gerah untuk membuat matahari sore seperti lukisan atau kota kebakaran.
Warna yang sama bisa tampak sunyi dan riang sekaligus.
Langit paham hal – hal semacam itu.
Kata – katamu bicara terlalu banyak tapi tidak pernah cukup.
Langit selalu cukup dengan cuaca dan pertanyaan – pertanyaan.

*

Jangan percaya pada kartupos dan kamera seorang petualang.
Menyelamlah ke ingatannya dan temukan senja selalu basah di sana.
Kau hanya boleh jatuh cinta kepada ingatan yang menyerupai langit rentan dan tidak mudah dikira.
Dia meninggalkanmu agar bisa selalu mengingatmu. Dia akan pulang untuk membuktikan mana yang lebih kuat, langit atau matamu.

Dia menulis tentang bumi, bulan dan  langit ? lalu dia melompat membicarakan mangkuk pecah milik ibumu, se enaknya saja dia melompat tentang membicarakan dari bumi, bulan dan langit ke mangku pecah ibumu. Tapi saya menerka bahwa kata “KAU”, “DIA”  adalah kunci dari semua yang dia bicarakan.

Sudah pasti kata “KAU” dalam puisi tersebut adalah seorang wanita yang dia anggap adalah semacam wanita yang dia sayangi dan tak tega untuk memberitahukan bahwa kata “DIA” adalah seorang teman dekat atau bisa dibilang kekasih awal dari “KAU”. Dia ingin sekali memberitahukan kepada kata “KAU” untuk tetap tenang dalam menanggapi masalah “Dia meninggalkanmu agar bisa selalu mengingatmu”.
Karena kata “KAU” adalah seorang wanita yang sudah lama sekali tidak bertemu dengan “DIA” adalah mungkin seorang kekasih dari kata “KAU” yang sudah begitu lama tidak berjumpa, entah apa motif dari kata “DIA” sehingga kata “KAU” amat sangat rindu dan akhirnya kata “KAU” meceritakan semua kerinduaanya pada seorang teman yah yang dianggap teman, tapi mungkin si teman ini menganggap lebih dari sekedar teman. Teman di sini mungkin adalah si penulis nya, mungkin benar dan mungkin saja salah.
MENERKA – NERKA

Buku kumpulan puisi M AAN MANSYUR begitu hidup dengan di dampingi oleh ilustrasi dari seorang pelukis yang di kenal dengan nama “Emte”. Lukisan yang ada di dalam buku “Melihat Api Bekerja” begitu hidup berdampingan dengan puisi dari M Aan Mansyur.
Dalam membaca kumpulan puisi dari M Aan Mansyur, pikiran kalian akan di bawa terombang – ambing melintas ruang dan waktu. Di ajak untuk tetap bersama menyelami bahkan kalian akan tenggelam bersama puisi nya tersebut. Sesak dan tersentak ketika apa yang ada di dalam kalimat puisi itu kebetulan ada yang sama bahkan persis sekali dengan apa yang sudah kalian rasakan dalam kehidupan yang nyata. Belum lagi ketika kalian membuang waktu untuk terpaku melihat ilustrasi gambar dari puisi – puisi Aan Mansyur, Lukisan yang sebagian besar berwarna krem hmm mungkin bisa di sebut berwarna coklat muda dan coklat tua. Warna – warna yang malu dan tidak bersinar ini akan memerangkap beberapa saat si pembaca. 

Selanjutnya Kumpulan puisi dari Zarry Hendrik dan tanpa dosa saya ingin berkomentar tentang apa yang ada di dalamnya, mohon biarkan saya menulis sejujur – jujurnya.



Di Buku Sekarangku terlihat jelas sekali Zarry sangat teramat percaya diri dengan memakai wajahnya sebagai cover depan buku, mungkin untuk sebagian wanita Indonesia bahkan bisa jadi wanita di luar Indonesia adalah target pembaca si Zarry atau mungkin Zarry membuat kumpulan puisi ini untuk kekasihnya yang terbaca jelas :

“Kata – kata yang mengisi buku kumpulan puisi, sajak dan prosa ini kurangkai sebagai salah satu bukti sederhananya kasih sayangku kepada Elisabeth Gracyela Veronica”

Puisi yang personal antara Zarry dan Elisabeth “Untuk Perempuan.”

Puisi Zarry memang sederhana sekali bila di baca, tapi mungkin bisa di jadikan inspirasi untuk menjadi seorang lelaki yang terlihat tenang tapi begitu “buas” terhadap wanita. Bisa saja wanita yang membaca nya menjadi amat meleleh emosinya jika di bacakan atau di perdengarkan ke wanita yang mungkin kalian sukai, mungkin. 

Terlebih Zarry menuliskan puisi – puisi nya terlihat untuk para wanita, bisa di katakan oleh saya puisi Zarry ini sangat lah “modus” istilah yang sering sekali di tahun – tahun ini. Bagaimana tidak terlihat modus puisinya.
Sebagai contoh : 

Merebut Hatimu dari tangannya

Ia menghubungimu hanya karena nanti malam ranjangnya kosong dan entahlah, kau terlihat berbunga – bunga. Kau punya perasaan terhadapny, namun tak ada kesiapan memilikinya. Mungkin begitu sebenarnya. Jika ia memperlakukanmu dengan buruk dan kau tetap tak bisa lepas darinya, mungkin kau hanya mencanduinya, bukan mencintainya.

Keseluruhanmu telah di sentuhnya. Seakan takut kehilangannya adalah cinta, padahal kau hanya sedang terperangkap pada sesuatu yang terlanjur. Terlanjur basah, terlanjur luka. Apa kau sedang berada di dalam keadaan menuju mati, perlahan – lahan ?
Diperbudak sepi, tunduk pada kebaikan yang mengecoh sampai yang tepat jadi tak nampak. Kau jauh mencari – cari, tak pernah kau gali di dalam diri. Maaf , terkadang kata – kata itu menyakiti, seperti tamparan.
________
Ada tamparan yang untuk melukai, ada pula tamparan yang untuk menyadarkan. Maka dengan ini aku ingin merebut hatimu dari tangannya. Bukan maksud aku mencuri. Aku hanya ingin menyelamatkan hatimu untuk tidak diremasnya terus, supaya tidak dilukainya terus.

Jelas sekali di sini Zarry ingin merebut, tapi dengan kejujurannya dia ingin terlihat sebagai pahlawan menyelamatkan, bukankah seorang pahlawan tidak berusaha untuk merebut ? Eeaa.

Oh Zarry, merebut bukan cara satu satunya dan menampar bukan cara terbaik untuk menyadarkannya, tapi keikhlasan yang membuat itu indah. Tapi kembali lagi ini lah Zarry.

Zarry terbawa emosi yang dalam akan mencintai seseorang wanita, sudahlah zarr buku mu sudah laris dan banyak di baca wanita, bukankah itu sudah cukup merebut para hati wanita ?

Puisi – puisi Zarry kental sekali dengan keindahan wanita,dengan memakai kalimat pujian yang membuat wanita terbang sejenak.
Tidak banyak yang saya komentari, itulah Zarry.

@odyady_

April 2015
 Selamat Hari Buku Sedunia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warna sendu

"LINIMASA"

5 pertanyaan yang harus kamu ajukan ke calon gebetan kamu, agar aman dari masa lalunya